MAKALAH
REPRODUKSI
SEL
(MITOSIS
DAN MEIOSIS)
Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Biologi
Dosen: Rudi Pramadi
DI SUSUN OLEH :
DIAH ROHMAWATI : 110631003
INDAH AYU AROFAH:
110631014
SAERAH :
110631018
SRI ALIN SAPITR I : 110631028
NUR ROHMAH :
110631030
SEMESTER : 1
(satu)
PRODI : S1
MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
CIREBON
2011
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur
yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah,
rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini
ialah sebagai salah satu agenda kegiatan akademis yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa/mahasiswi dalam menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan
semester I (Pertama), adapun judul yang penulis buat didalam makalah ini adalah mengenai “ REPRODUKSI
SEL”.
Dalam proses penyusunan
makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, serta do’a dari
berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah didalam kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala
ketulusan hati kepada:
1. Kedua orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang
senantiasa mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan
penulis didalam menempuh pendidikan ini.
2. Bapak Rudi Pramadi, selaku guru mata kuliah Biologi yang
dengan segala keikhlasannya telah memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat
kepada penulis hingga terselesaikannya makalah
ini
3. Teman-teman seperjuangan khususnya fakultas SI-MATEMATIKA yang senantiasa
memberi masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini
Sangatlah
disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik saran
maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
Cirebon, Januari 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel yang baru melalui
proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal, pembelahan sel tersebut
merupakan cara untuk berkembang biak. Misalnya pada bakteri atau protozoa,
terjadi proses pembelahan sel dari satu sel menjadi dua, empat, delapan dan
seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel mengakibatkan bertambah
banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian terjadilah pertumbuhan tubuh
makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh anak kucing membelah diri
mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah besar. Selain itu, reproduksi sel
juga menyebabkan dihasilkannya sel-sel gamet(sel kelamin). Kucing jantan
menghasilkan sperma dan kucing betina menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara
langsung tidak melalui tahapan, disebut pula amitosis. Sedangkan pembelahan sel
secara tak langsung melalui tahapan dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis
dan pembelahan meiosis. Mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik satu
sama lain dan identik pula dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan
komposisi genetik. Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki
setengan jumlah kromosom induk, dan dengan komposisi genetik berbeda.
1.2.
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi focus pembahasan
dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang kehidupan sel dan
perkembangan sel baik secara mitosis maupun secara meiosis ?
1.2
Tujuan Pembuatan Makalah
Untuk
mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
1.3
Manfaat Pembuatan Makalah
Dapat
mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel dengan cara membelah
diri, baik pada organisme uniseluler maupun multiseluler. Pembelahan sel pada
organisme uniseluler merupakan suatu cara bagi organisme tersebut untuk
melestarikan jenisnya. Sedangkan, bagi organisme multiseluler, pembelahan sel
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia,
sel-sel memperbanyak diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan
tinggi. Selain itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga
menghasilkan sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif
(reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel merupakan
proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di dalam nukleus.
Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi genetik yang sama.
Tujuan
sel bereproduksi adalah:
1.
Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2.
Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3.
Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4.
Pembentukan Jaringan
5.
Regenerasi sel
6.
Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel yang membelah disebut sel induk, dan
hasil pembelahannya disebut sel anak. Sel induk memindahkan salinan informasi
genetiknya (DNA) ke sel anak.
Jika transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui
tahapan (mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel induk harus melipat gandakan informasi
genetik yang dimilikinya (DNA) melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan
pembelahan atau reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada waktu Interfase (
istirahat sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa (S).
2.2
Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap
pembelahan, reproduksi sel dibedakan atas:
2.2.1 Pembelahan
langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan ganggang bersel
satu, terjadi proses pembelahan secara langsung, yang artinya proses pembelahan
itu tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan. Pembelahan itu dikenal juga
dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk akan membelah secara langsung
menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua
menjadi empat, empat menjadi delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah
banyak. Setiap sel membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga
disebut juga pembelahan biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada
perkembangbiakan amoeba.
Pada
proses pembelahan langsung ini setiap sel anak mewarisi sifat-sifat induknya.
Dengan kata lain, pembelahan langsung senantiasa menghasilkan keturunan yang
identik. Prosesnya didahului oleh pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh
pembelahan sitoplasma dan akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
Perhatikan pembehalan amitosis pembelahan sel amoeba pada gambar berikut.
2.2.2 Pembelahan tidak langsung (mitosis dan
meiosis)
Pembelahan sel yang terjadi melalui
tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh organisme eukariotik seperti sel hewan,
sel tumbuhan dan sel manusia, yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu
sel ( multicelluler).
2.2.2.1
Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
1.
Mengganti
atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
2.
Pertumbuhan
( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya
bertambah).
3.
Membentuk
Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk
jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
1.
Berlangsung
pada sel somatic
2.
Menghasilkan
2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3.
Melakukan
pembelahannya sekali
4.
Antar
pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat
tidak membelah )
5.
Anakan
selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama dengan
induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil
miosis
6.
Pada
organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua , yang pada pembelahan
miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada organisme yang usianya muda
7.
Tahapannya
I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut uraiannya
Tahapan Pembehan Mitosis adalah :
Interfase
Merupakan fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak
beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan penting
untuk mempersiapkan pembelahan.
Terbagi atas tiga fase, yaitu:
1.
Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah ukuran dan
volumenya.
2.
Fase S (Sintesis)
Merupakan fase sintesis DNA atau duplikasi kromosom, dengan waktu 10 jam
3.
Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada
fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan
Sekali lagi bahwa fase
Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase Profase , karena Interfase
merupakan persiapan mitosis , merupakan fase istirahat sel tidak membelah. Sedangkan
Mitosis itu Fase sel melakukan pembelahan / reproduksi .
1. Fase
Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel
secara mitosis maupun miosis , yang ditandai dengan:
1.
Kromatin memendek dan menebal membentuk
kromosom , kemudian
kromosom
mengganda membentuk kromatida.
2.
Membran nukleus dan nukleolus (anak inti)
menghilang
3.
Sentriol memisah diri menuju kutub yang
berlawanan.
4.
Benang spindel yang keluar dari masing masing
sentriol pada kutub berbeda mengatur diri memegang masing kromatid yang tidak
teratur itu.
5.
Segera mendorong kromatid yang terbengkalai
itu menjadi sangat teratur menuju ke bidang equator.
2. Metafase
Tahap
ini ditandai dengan :
1.
Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang
equator / bidang pembelahan berhadap hadapan .
2.
Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang
masing-masing dikaitkan oleh benang spindle
3.
Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah
membawa sandi genetik yang sama karena memang visinya membentuk 2 sel yang
sama.
3. Anafase
Tahap
ini ditandai dengan:
1. Kedua
kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. Keadaan
sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anaphase
3. Pada
fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad
kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing masing 2n
(diploid)
4. Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1.
Kromosom / kromatid telah sampai di
kutub-kutub yang berlawanan
2.
Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat
terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti
3.
Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom
dan nukleolus mulai tampak
4.
Kromosom menipis dan memanjang menjadi
kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
5.
Terjadi sitokinesis (Membran plasma melekuk)
yang di dahului oleh Karyokinesis (inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel
membelah menjadi 2
Gambar Mitosis
2.2.2.2 Pembelahan
Meiosis
(Pembelahan Reduksi)
Pembelahan
ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti testes atau
ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel kelamin (n)dari sel tubuh (2n
/diploid) , sel tubuh yang membentuk tidak sembarangan sel tubuh tetapi sel
induk kelamin atau induk sperma /induk ovum yang mempunyai nama latin
Spermatogonium /Oogonium kedua induk itu terus dibentuk namun jelas secara
mitosis ( 2n -2n).
Pembelahan meiosis bertujuan
1.
Untuk membentuk sel-sel kelamin.
2.
Membentuk pengurangan jumlah kromosom
(mereduksi)
3.
Pereduksian bertujuan untuk membentuk hasil
zygot dari perteuan dua sel kelamin yang selalu sama dengan individu yang ada
/individu sebelumnya
4.
Untuk mencapainya Pembelahan meiosis
berlangsung melalui dua tahapan pembelahan, yaitu miosis 1 dan miosis 2 secara
langsung tanpa penggandaan lagi karena harus ada reduksi kromosom
Tahapan pembelahan meiosis
adalah sebagai berikut:
Karena dari sel tubuh yang
bisa membentuk sel kelamin maka diawali dengan Fase dimana sel tumbuh dan
berkembang. Merupakan tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan sel. Pada
fase ini terjadi peristiwa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua
salinan. Akhir dari fase dihasilkan dua salinan DNA dan siap berubah menjadi
kromosom
a.
Meiosis
I
1. Profase
I
Profase I merupakan tahap
terpanjang dan dibandingkan
tahapan meiosis 1 lain. Benang-benang kromatin
semakin menebal dan pendek, membentuk kromosom. Kromosom menggandakan diri,
jumlahnya dua kali lipat. Kromosom yang homolog berpasangan membentuk sinapsis.
Pasangan kromosom yang homolog itu tersusun atas 4 kromatid sehingga disebut
tetrad. Karena kromatid saling menempel, maka ada kemungkinan terjadi tukar
menukar gen antara kromatid-kromatid tersebut. Peristiwa tukar menukar gen ini
disebut pindah silang.
Pada
profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
*
Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
*
Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
*
Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
*Diplonema
(diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
*
Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
2.
Metafase
I
Pasangan kromosom homolog /tetrad berada didaerah
ekuator. Pasangan kromosom homolog itu mengatur diri di daerah ekuator sehingga
dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah
pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang lain. Sentrosom menuju ke
kutub dan mengeluarkan benang-benang spindel.
3.
Anafase
I
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing. Tidak
seperti pada mitosis mengalami pembelahan sentromer, pada meiosis tidak terjadi
pembelahan sentromer. Akibatnya, setiap kromosom yang bergerak menuju ke kutub
sel itu mash mengandung dua kromatid atau masih berpasangan.
4.
Telofase
I
Setelah kromosom yang berpasangan tiba dikutub
masing-masing, terbentuklah membran nukleus, yang diikuti pula oleh proses
sitokenesis (pembelahan sitiplasma sel). Kini terbentuk dua sel anak, setiap
sel mengandung n kromosom sehingga pada akhir telofase I terbentuk dua sel anak
yang haploid. Pada saat ini, sel sudah siap memasuki pembelaha meiosis II.
b.
Meiosis
II
Meiosis II mirip dengan mitosis. Tahapan selengkapnya
sebagai berikut.
1.
Profase
II
Pada fase awal, benang kromatin menebal dan memendek
membentuk kromosom. Pada fase ini tidak terjadi proses penggandaan kromosom
sehingga jumlah set kromosom tetap.
2.
Metafase
II
Kromosom mengumpul di daearah ekuator. Setengah kromosom
mengarah ke kutub masing-masing. Sentromer terbagi dua, masing-masing mengarah
ke kutu, sehingga tempat melekatnya kromosom pada benang-benang sppindel ,
seperti pada mitosis.
3.
Anafase
II
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing.
4.
Telofase
II
Setelah kromosom sampai di kutub masing-masing,
terbentuklah membran inti. Tiap – tiap inti mengandung n kromosom(sel haploid).
Akhirnya diikuti oleh proses sitokinesis sehingga seluruhnya terbentuk empat
sel anak haploid.
Gambar Meiosis
Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis
dan meiosis adalah:
Pembeda
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tahap
pembelahan
|
Satu
kali
|
Dua
kali
|
Jumlah
sel anak
|
Dua
sel
|
Empat
sel
|
Jumlah
kromosom sel anak
|
Sama
dengan sel induk
|
Setengah
dari sel anak
|
Sifat
kromosom anak
|
Diploid
(2n)
|
Haploid
(n)
|
Tempat
pembelahan
|
Sel
tubuh
|
Sel
kelamin
|
|
2.3 Proses Pembentukan Gamet
(Gametosis)
Gametogenesis
adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara meiosis di dalam
alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme dewasa. Pada hewan
dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan ovarium.
1.
Spermatogenesis
Merupakan
proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis. Sel kelamin jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk
kecil, lonjong, dan berflagela dan secara keseluruhan bentuknya menyerupai
kecebong. Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair.
Organ
penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada hewan
jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia berjumlah
sepasang.
Didalam testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus
seminiferus) dan pada dinding saluran sebelah dalam itulah terjadi proses
spermatogenesis. Pada bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang
disebut spermatogonium. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatoist
primer (sel sperma primer). Selanjutnya, satu spermatosit primer mengalami
meiosis I menjadi dua sel spermatosit sekunder (haploid). Tiap-tiap sel
spermatosit sekunder mengalami meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid
yang sama besar, yang haploid. Mula-mula spermatid berbentuk bulat, kemudian
tumbuh menjadi sel sperma yang berflagela dan dapat bergerak aktif. Jadi, dari
satu spermatosit primer akan dihasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya
berbentuk 4 sel sperma.
Tahapan spermatogenesis
adalah:
Terlihat pada Gambar pada
Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan (reduksi) kromosom 2n - n
Spermatogonium ( 2n) -
spermatosit primer (2n) - jadi 2 spermatosit sekunder (n)
sedangkan pada miosis Ke 2
(gambar sebelah kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena dari n - n
2 Spermatocyt II membelah
mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya muncul ekor membentuk spermatozoid (
n) yang berjumlah empat sel anakan sperma yang semua hidup
2. Proses
Oognesis
Sel telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya
lebih besar dari pada sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur
dihasilkan oleh sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda
dengan testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh,
di sekitar pinggang.
Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan
didahului oleh pembelahan mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan
adalah oosit primer. Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua
sel yang tidak sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder dan
satu sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah
menjadi dua sel yang tidak sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut
ootid yang mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu
sel yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan disebut badan
kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk dua sel kecil badan kutub ke
dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel
besar yang disebut ootid, dan tiga sel kecil yang disebut dengan badan
kutub(polosit).
Ootid
dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel lagi.
Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami degenerasi
(penyusutan) dan tidak berfungsi. Sehingga pada akhir proses oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum yang
fungsional. Satu sel ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur,
sitoplasma, ribosom, dan organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan
demikian penting untuk proses pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda dengan individu jantan yang setiap kali dapat
mengelurakan sperma dengan jumlah banyak, individu betina biasanya hanya
menghasilkan satu ovum dalam setiap ovulasi. Pada bebarapa mamalia misalnya
tikus , kelinci, dan kambing, individu betina dapat menghasilkan ovum lebih
dari satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium sebelah kiri dan
atau kanan atau secara bersaman.
Gambar
Proses Oogenesis
Perbedaan
antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. jumlah sel anakan yang
fungsional
2. ukurannya
3. tempat terjadinya
Persamaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. miosis
2. mebentuk kromosom
haploid
3. membentuk 4 sel anakan
4. harus terjadi pada
individu dewasa
2.4 Hubungan
Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat
Telah diuraikan bahawa sifat makhluk hidup tersimpan di
dalam kromosom dalam bentuk sepenggal DNA yang dikenal sebagai gen. Agar
sifat-sifat induk dapat diwariskan kepada keturunannya, maka diperlukan
mekanisme pembagian gen. Mekanisme pembagian gen pembawa sifat itu berlangsung
pada proses pembelahan mitosis dan meiosis.
1.
Mitosis
Pada profase akhir, setiap sel kromosom menggandakan diri
menjadi dua set kromosom. Artinya setiap alel (gen dan pasangannya) membentuk
alel baru yang identik. Pada metafase berlangsung pembagian kromosom, agar tiap
sel anak nantinya mendpatkan jumlah set kromosom yang sama dan identik,
sehingga saat telofase yaitu saat sel telah membelah menjadi dua sel anak
memiliki set kromosom yang sama dengan sel induk. Ini berarti bahwa:
a.
Semua
sifat induk diwariskam kepada kedua sel anak
b.
Setiap
sel anak memiliki sifat iddentik dengan sel induk
Mitosis berlangsung
diseluruh jaringan tubuh, kecuali di organ pembentuk gamet. Mitosis dimulai
dari pembelahan zigot hingga proses pertumbuhan berlangsung. Karena itu hasil
mitosis, yakni sel-sel somatik (sel-sel tubuh), senantiasa identik.
Pada tumbuhan, perbanyakan melalui
setek dan cangkok senantiasa menghasilkan keturunan yang identik. Keturunan
yang identik juga dapat dihasilkan melalui kultur jaringan tumbuhan. Demikian
pula pada kultur jaringan hewan,. Proses perbanyakan untuk menghasilkan
individu yang identik itu disebut juga sebagai pengklonaan disebut individu
satu klona.
2.
Meiosis
Jika pada pembelahan mitosis satu sel induk
menghasilkan dua sel anak idenik, maka pada pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan
empat sel anak. Setiap sel anak hasil meiosis mewarisi setengah set kromosom
sel induk. Mula-mula sel induk memiliki 2n kromosom (sel diploid) dan akhirnya
terbentuk 4 sel anak masing-masing memiliki n kromosom sel (haploid).
Baik sel sperma maupun sel ovum memiliki setengah
set kromosom sel induk. Jadi, masing-masing merupakan sel haploid. Jika terjadi
fertilisasi, ovum dan sperma melebur membentuk satu sel zigot. Sel zigot
mengandung 2n kromosom (sel diploid). Jadi, didalam sel zigot terkandung
setengah set kromosom induk jantan dan setengah set kromosom induk betina.
Artinya, zigot memiliki separo sifat induk jantan dan separo sifat induk
betina.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya
masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian yang
terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan bagian yang
hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel. Bagian-bagian tersebut
bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun, tidak semua memiliki bgian
tersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik
secara Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini
seperti, pada sel meristem stumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan. Sedangkan
pada sel epitel manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua
dan lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsuri,
Istamar; Biologi SMA untuk Kelas XII:
Jakarta: Erlangga, 2004